2 Penghalang Mengenal Allah SWT
Apabila seorang hamba telah bertekad untuk mengenal Allaah SWT, mendekat kepada-NYA dan mengikuti kehendak-NYA, pasti ia akan dihadang oleh berbagai godaan dan tipu daya. Sudah menjadi sunatullah, diawal perjalanan seorang hamba, ia akan menghadapi berbagai tipuan kesenangan, kelezatan, kepemimpinan, kedudukan, pakaian, perkawinan, keluarga dan sejenisnya.
Dilihat dari sumber dan penyebabnya, penghalang-penghalang itu ada dua macam, yaitu penyakit syahwah (berkaitan dengan hati; berupa nafsu dan kesenangan) dan penyakit syubhat (berbagai hal yang menimbulkan keraguan, lebih berkaitan dengan masalah akal dan logika).
Penyakit Syahwah, diantaranya:
- Al-fisqu (kefasikan)
Lawan dari al-fisqu adalah al-adalatu, keduanya berkaitan dengan kredibilitas moral. Orang yang adil adalah orang yang tidak tercela, sedang orang yang fasik adalah orang yang ternoda kehormatan dan kredibilitasnya akibat kesalahan yang ia lakukan. - Al-kibru (kesombongan)
Suatu ketika, seorang sahabat yang suka pakaian dan sandal bagus menanyakan tentang dirinya apakah termasuk sombong atau tidak, Rasulullah saw menjawab, bahwa sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. - Adz-Zulmu (kezhaliman)
Adalah sikap melampuai batas atau menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Al-Qur’an menyebut kemusyrikan sebagai kezhaliman yang besar, karena orang yang musyrik menempatkan mahluk lain sejajar dengan Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam surah Luqman, ayat 13.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. - Al-Kadzibu (dusta)
Dikatakan oleh Rasulullah saw, bahwa dusta mengantarkan seseorang pada dosa, sedangkan dosa akan mengantarkannya ke neraka. - Al-Ma’asbi (kemaksiatan)
Lawan kemaksiatan adalah ketaatan. Kefasikan, kesombongan, kedzaliman dan dusta, termasuk bentuk kemaksiatan.
Penyakit-penyakit hati ini akan mengundang kemurkaan Allah SWT. Namun, bagaimanapun juga, Allaah SWT akan mengampuni dosanya selama matahari belum terbit dari sebelah barat. Allah SWT, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
2 Penghalang Mengenal Allah SWT.Efektifitas terapi terhadap penyakit-penyakit hati ini lebih banyak ditentukan oleh pelakunya sendiri. Ia haruslah bersungguh-sungguh memerang nafsunya.
Penyakit Syubhat, adalah:
- Al-jahlu (kebodohan)
Islam menjunjung tinggi ilmu dan orang yang berilmu (ulama), bahkan wahyu yang pertama kali turun adalah perintah untuk mencari ilmu (membaca). - Al-irtiyab (keragu-raguan)
Penyakit ini terindikasikan dengan identitas dan kepribadian yang tidak jelas Rasulullah saw, berpesan agar kita meninggalkan yang ragu-ragu dan beralih pada yang tidak meragukan. - Al-inhiraf (penyimpangan)
Penyimpangan dapat berawal dari kesengajaan atau ketidaksengajaan. Akibat tidak tahu orang akan menyimpang dari jalan yang benar, hal ini dapat berlanjut pada kesengajaan untuk menyimpang. - Al-ghaflab (lalai)
Kenikmatan sering membuat seseorang lalai. Akibatnya ita tidak tahu arah, akhirnya ia akan mengalami kebimbangan dalam hidupnya.
Penyakit-penyakit intelektual bermula dari ketidaktahuan (kebodohan). Akibatnya, penyakit akan menjalah kepada seluruh sendi-sendi kehidupan. Karena itu penyembuhannya adalah dengan menghilangkan penyakit utama yaitu menghilangkan kebodohan dengan ilmu.
Wallahu A’lam.
Materi saat NGOPI – bakda sholat isya di masjid Baiturachim patangpuluhan, yogyakarta.
12 Agustus 2018.